Wednesday, October 24, 2012

Cukur, Membuat Rambut Bayi Lebih Tebal?


Setiap bayi terlahir dengan rambut berbeda. Ada yang semenjak lahir sudah memiliki rambut tebal, tipis, atau bahkan tidak rata, berkelompok-kelompok di bagian atas atau bawah kepala. Sudah menjadi tradisi, orang tua akan mencukur rambut anaknya, terutama yang tipis, dengan harapan akan tumbuh lebih lebat di kemudian hari. Namun tahukah Anda, tebal atau tipis rambut seorang bayi tergantung pada genetik yang berasal dari orangtua, termasuk kakek dan neneknya.
Anak saya, Kiara, berambut lurus. Bagi yang mengenal kami sebagai orang tua, biasanya akan heran, kok bisa ya, rambutnya lurus? Namun bagi yang mengenal lebih jauh lagi, kakeknya Kiara berambut lurus, maka tak heran bila kemudian cucunya memiliki jenis rambut yang sama.

Secara teori, mencukur rambut meskipun berkali-kali tidak lantas membuat rambut lebih tebal. Apabila setelah dicukur, rambut bayi nampak tumbuh lebih tebal, kemungkinan karena munculnya rambut-rambut baru yang tumbuh kemudian. Kiara lahir dengan rambut yang "standar", istilah saya untuk tidak tipis pun tidak tebal hehe. Setelah dicukur, rambutnya malah lebih tumbuh lebih tipis dari sebelumnya, bahkan ada beberapa bagian yang tidak rata. Ada yang menyarankan untuk mencukurnya lagi, tapi tidak tega, dengan rambut segitu saja, banyak yang mengira Kiara sebagai anak laki-laki, apalagi kalau digunduli lagi.

Akhirnya, dalam rangka usaha untuk "membuat" rambut Kiara lebih tebal, saya menggunakan berbagai bahan yang ditumbuk, saran dari tetangga dan orangtua, kemudian dibubuhkan ke rambutnya. Dari mulai daun pare, kemiri, lidah buaya, seledri dan sebagainya (sampai-sampai kepala Kiara bau sop hehe). Tapi ya, rambutnya segitu-gitu juga. Karena repot dan baunya, ini pun tidak berlangsung lama. Akhirnya saya menggunakan hair lotion yang sudah mengandung ekstrak bahan-bahan di atas. Haha, lebih mudah dan baunya pun harum.


0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More