Monday, October 15, 2012

Penyakit Kuning Pada Bayi

Ketika pertama kali harus kontrol ke dokter anak seminggu setelah meninggalkan rumah sakit, Kiara didiagnosa mengalami penyakit kuning. Dr. Ny. S. Fatimah Endropranoto, DSA di Sumedang cuma mencet-mencet bagian perutnya sebentar, lalu berkomentar " Wah, kuning ini mah, harus masuk rumah sakit lagi". Just like that, dan sore itu juga kita langsung check in ke rumah sakit yang sama, menempati kamar yang sama pula.

Penyakit kuning atau jaundice merupakan kondisi yang sering ditemukan pada bayi baru lahir, warna kulit menjadi kuning, bagian putih dari bola mata juga menjadi kuning, biasanya bukan merupakan hal yang berbahaya apabila dapat dikendalikan. Penyebab munculnya warna kuning adalah akibat dari penumpukan bilirubin dalam darah. Organ hati bayi yang belum cukup matang tidak dapat mengatasi jumlah bilirubin yang tinggi. Kadar normal bilirubin dalam darah bayi baru lahir maksimal 10mg/dl. Tingkat bilirubin yang sangat tinggi dapat mengakibatkan masalah pendengaran dan kerusakan otak.

Jika kadar bilirubin tidak terlalu tinggi biasanya tidak perlu pengobatan. Biasanya dokter menyarankan untuk memberikan ASI atau susu formula lebih sering, serta dijemur pada saat pagi hari pukul 7 sampai 9 pagi. Ketika pertama kali cek darah ternyata kadar bilirubin Kiara adalah 12 mg/dl, jadi dokter memberi perlakuan fototerapi. Fototerapi adalah suatu tindakan dimana bayi disinar dengan sinar biru yang diarahkan ke kulit sehingga terjadi perubahan kimia pada molekul bilirubin di dalam jaringan bawah kulit, oleh karena itu bilirubin dapat segera dibuang tanpa perlu dimetabolisme terlebih dahulu oleh hati.

Terapi itu mengharuskan Kiara tak berbaju (hanya pakai popok), disimpan dalam boks, dengan mata tertutup kain kasa, selama 24 jam bersih (waktu ketika keluar boks untuk menyusu dll, tidak dihitung). Sedih melihatnya, alhamdulillah setelah cek darah kali kedua, kadar bilirubin turun menjadi 10 dan akhirnya boleh pulang sambil lanjut dijemur di rumah.


Dari berbagai sumber

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More